Selasa, 16 April 2013

Rumah Peka, Bentuk Kepedulian Terhadap Anak Jalanan.


Rumah Peka Online-- Kekerasan seksual pada  anak jalanan, kini menjadi hal yang biasa pada anak yang hidup di alam liar. Fenomena ini tidak jarang kita temukan di kota-kota besar, khususnya kota Makassar. Tingkat pendidkan pada mereka sangat rendah. Jumlah anak jalanan di Kota Makassar menurut data Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Pemerintahan Provinsi Sulawesi-selatan 500,945. Ini diungkapkan pada pertemuan antara Rumah Pelangi Kardus (Rumah PeKa) dengan Pemerintahan Provinsi Sul-sel, senin ( 14/04/2013).
Rapat di Pemprov

Masalah anak jalanan tidak ada habisnya. Sulawesi-selatan berada pada urutan ke-3 pada penderita Napza. Pemerintah telah melakukan berbagai program program untuk menangani masalah pada anak jalanan. Namun semua itu belum berjalan secara maksimal. Butuh ketulusan hati dan kerja keras untuk menghadapi itu.

“ kerja keras dan semangat yang kalian harus miliki untukmedidik anak jalanan anda. Karena kedepannya akan banyak ujian-ujian yangkalian temukan ,” ujar Anti.

Sedikitnya, 16 orang dari pengurus Rumah PeKa yang berkunjung ke Pemerintahan Provinsi. Kedatangan mereka disana dengan niat  bekerjasama dengan Pemerintaha Provinsi dan berbagai instansi  yang terkait pendeklarasian  Rumah pelangi Kardus (Rumah PeKa) yang bergerak dalam pendampingan  dan mengembangkan kreatifitas anak jalanan. 

Menurut Ardiyansyah, direktur Rumah PeKa, pembentukan lembaga ini dilatarbelakangi fenomena-fenomena yang terjadi pada anak jalan yang memprihatinkan "lembaga ini nantinya akan mendampingi dan megembangkan kreatifitas anak jalanan, dan insya allah tanggl 30 April 2013, kami akan mendeklarisikan lembaga ini, dan bekerjasama dengan berbagi instansi yangterkait,” Tambah Ardi, yang juga mahasiswa semester 6 pada Fakultas Usluhuddin dan Filsafat UIN Alauddin ini.

Selain itu, mereka melanjutkan perjalanannya ke Lembaga Perlindungan Anak Sul-sel yang berada di jalan Toddopuli , Kompleks Maizonet,jln, Bongenvil no, 52. Mereka banyak mendapatkan metode-metode dalam melakukanpendekatan terhadap anak. Yayasan ini ketua oleh Pak Makmur.

“ Dalam kerja-kerja sosial seperti ini, kalian harus perbaiki niat dan sabar menghadapi mereka,” ia menambakan,”saya seringmengkritisi mahasiswa, karena tidak ada lagi mahasiswa yang peka terhadapfenomena sosial seperti ini,  dan saya bangga terjadap kalian yang masih mudah tapi mempunyai semangat 45 untuk kerja-kerja sosail” ujar Pak Makmur, direktur Lembaga Perlindungan anak.

Reporter : Ardiansyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar